Jangan percaya aku
"Aku adalah image palsu yang aku buat sendiri demi diriku sendiri dan untuk kepentingan diriku sendiri"
Hari ini aku sedang merefleksikan diri. Anggap saja hari ini aku sedang berkaca. Disebuah kaca besar di depanku aku melihat diriku yang selalu aku tampilkan dalam blog ini, facebook, twitter atau jejaring sosial media lainnya. Palsu, semuanya palsu. Aku yang asli hanyalah aku yang berdiri di depan kaca hari ini.
Aku, tidak sebaik apa yang orang kira. Semua status, semua story dan foto di instagram, semua postingan di blog ini, bahkan beberapa gambar yang kubuat adalah sebuah kepalsuan. Aku hidup di sebuah platform dimana aku harus menunjukan image baik demi penilaian baik dari orang lain. Lalu aku bergantung padanya, setiap waktu, setiap hari. Ini tidak baik. Aku ingin berhenti.
Tidak ada yang asli di internet, semua orang memasang topengnya. Aku, kamu, semua orang, kita memakai topeng kita masing - masing. Aku menampilkan apa yang ingin semua orang lihat dan harapkan dari sosok aku. Kamupun begitu, menampilkannya untuk orang lain, seperti sebuah lingkaran.
Ini kenyataan, beberapa orang yang ku kenal mereka juga benar - benar melakukannya. Demi sebuah citra dan kepopuleran atau mungkin demi kepentingan lainnya. Mereka berhasil. Lalu aku tertipu, kamu tertipu, semua tertipu dan kita semua saling menipu satu sama lain.
Aku tidak baik. Aku lelah. Lalu perlahan, aku ingin meninggalkan platform yang beracun ini. Rasanya cukup sulit, bahkan untuk melepas topeng ini sekalipun. Kupegang topengku. Topeng ini, sudah menipu banyak orang. Topeng sialan, Palsu, Keparat!
Kemudian di sisi lain dari diriku berbicara "Bukankah kita menipu untuk saling membahagiakan satu sama lain?". Aku bingung. Aku bimbang. Kemudian ku letakkan topengku, kulihat dia baik - baik. "Apakah berdosa jika aku tetap bertahan? " pikirku. Pada akhirnya aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Hari ini aku sedang merefleksikan diri. Anggap saja hari ini aku sedang berkaca. Disebuah kaca besar di depanku aku melihat diriku yang selalu aku tampilkan dalam blog ini, facebook, twitter atau jejaring sosial media lainnya. Palsu, semuanya palsu. Aku yang asli hanyalah aku yang berdiri di depan kaca hari ini.
Aku, tidak sebaik apa yang orang kira. Semua status, semua story dan foto di instagram, semua postingan di blog ini, bahkan beberapa gambar yang kubuat adalah sebuah kepalsuan. Aku hidup di sebuah platform dimana aku harus menunjukan image baik demi penilaian baik dari orang lain. Lalu aku bergantung padanya, setiap waktu, setiap hari. Ini tidak baik. Aku ingin berhenti.
Tidak ada yang asli di internet, semua orang memasang topengnya. Aku, kamu, semua orang, kita memakai topeng kita masing - masing. Aku menampilkan apa yang ingin semua orang lihat dan harapkan dari sosok aku. Kamupun begitu, menampilkannya untuk orang lain, seperti sebuah lingkaran.
Ini kenyataan, beberapa orang yang ku kenal mereka juga benar - benar melakukannya. Demi sebuah citra dan kepopuleran atau mungkin demi kepentingan lainnya. Mereka berhasil. Lalu aku tertipu, kamu tertipu, semua tertipu dan kita semua saling menipu satu sama lain.
Aku tidak baik. Aku lelah. Lalu perlahan, aku ingin meninggalkan platform yang beracun ini. Rasanya cukup sulit, bahkan untuk melepas topeng ini sekalipun. Kupegang topengku. Topeng ini, sudah menipu banyak orang. Topeng sialan, Palsu, Keparat!
Kemudian di sisi lain dari diriku berbicara "Bukankah kita menipu untuk saling membahagiakan satu sama lain?". Aku bingung. Aku bimbang. Kemudian ku letakkan topengku, kulihat dia baik - baik. "Apakah berdosa jika aku tetap bertahan? " pikirku. Pada akhirnya aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Comments
Post a Comment