Suatu hari di danau itu
Semua orang memiliki jalannya masing -masing..
Sebagian dari mereka beruntung, sebagian lainnya mungkin tidak. Aku mungkin berada di titik dimana aku tidak beruntung. Untuk satu dan lain hal aku merasa seperti itu.
Apakah aku berada di jalan yang benar hari ini? Apakah aku bisa? Apakah aku akan berhasil jika aku tetap bertahan disini? Sampai saat ini aku tidak pernah yakin.
Ini hanya sementara, setelah ini selesai maka semua akan selesai bukan?. Mungkin. Tapi kenyataannya tidak seperti itu. Justru akan semakin banyak kesulitan yang akan menanti di depan sana, yang dimana...aku takut menghadapinya.
Selama bertahun - tahun, bertahan seperti ini rasanya melelahkan. Aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri. Aku mungkin sudah terlalu banyak menangisi hal ini. Jika aku gagal, tidak apa-apa, tidak ada yang salah dengan hal itu. Untuk sekarang, aku hanya ingin menjadi orang yang lebih kuat, lebih kuat, lebih kuat, sehingga orang tidak bisa melihat aku menangis lagi.
Satu hal yang aku takuti dari sebuah kegagalan adalah pandangan orang lain. "wah dia gagal" dia berkata seperti itu "iya, itu salah dia sendiri, kenapa dia memilih a bukan b" atau "dia memang malas bukan? bahkan aku tidak pernah melihatnya berusaha" dan mungkin mereka akan mengatakan "akhirnya sainganku berkurang". Permainan ini sangat memuakkan. Walau kau tidak melihat mereka mengatakan itu, tapi aku mengetahui apa yang mereka katakan dibalik wajah mereka. Manusia memang kejam.
Aku harus keluar. Bersyukur untuk apa yang aku dapatkan hari ini akan lebih baik daripada aku menjadi orang tamak. Aku tidak akan menjadi yang terbaik walaupun aku berusaha sebaik mungkin. Karena akan selalu ada orang yang lebih baik dari aku. Sekarang aku mengerti tentang kesedihan.
"Ku kira semua ini akan berakhir jika aku benar-benar mengakhirinya". Tidak pernah ada yang berakhir selama dunia ini masih ada, bahkan mungkin saat dunia ini berakhirpun semuanya tidak benar-benar berakhir. Aku bahkan tidak tau apa yang aku tulis hari ini. Benar - benar di luar akal sehatku.
Aku sudah terlalu lama sendirian. Mengatasi apa yang bisa aku atasi sendirian. Melangkah sendirian. Berfikir sendirian. Ketakutan sendirian. Bersedih sendirian. Aku sendirian. Aku sendirian, sendiri. Sampai akhirpun aku akan selalu sendiri.
Aku baik - baik saja. Hanya perlu tertawa dan berusaha ceria, aku akan baik-baik saja. Selama tidak ada yang tahu. Tidak, semua tidak boleh tahu. Tidak akan ada dan tidak boleh ada simpati untuk aku.
Sebagian dari mereka beruntung, sebagian lainnya mungkin tidak. Aku mungkin berada di titik dimana aku tidak beruntung. Untuk satu dan lain hal aku merasa seperti itu.
Apakah aku berada di jalan yang benar hari ini? Apakah aku bisa? Apakah aku akan berhasil jika aku tetap bertahan disini? Sampai saat ini aku tidak pernah yakin.
Ini hanya sementara, setelah ini selesai maka semua akan selesai bukan?. Mungkin. Tapi kenyataannya tidak seperti itu. Justru akan semakin banyak kesulitan yang akan menanti di depan sana, yang dimana...aku takut menghadapinya.
Selama bertahun - tahun, bertahan seperti ini rasanya melelahkan. Aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri. Aku mungkin sudah terlalu banyak menangisi hal ini. Jika aku gagal, tidak apa-apa, tidak ada yang salah dengan hal itu. Untuk sekarang, aku hanya ingin menjadi orang yang lebih kuat, lebih kuat, lebih kuat, sehingga orang tidak bisa melihat aku menangis lagi.
Satu hal yang aku takuti dari sebuah kegagalan adalah pandangan orang lain. "wah dia gagal" dia berkata seperti itu "iya, itu salah dia sendiri, kenapa dia memilih a bukan b" atau "dia memang malas bukan? bahkan aku tidak pernah melihatnya berusaha" dan mungkin mereka akan mengatakan "akhirnya sainganku berkurang". Permainan ini sangat memuakkan. Walau kau tidak melihat mereka mengatakan itu, tapi aku mengetahui apa yang mereka katakan dibalik wajah mereka. Manusia memang kejam.
Aku harus keluar. Bersyukur untuk apa yang aku dapatkan hari ini akan lebih baik daripada aku menjadi orang tamak. Aku tidak akan menjadi yang terbaik walaupun aku berusaha sebaik mungkin. Karena akan selalu ada orang yang lebih baik dari aku. Sekarang aku mengerti tentang kesedihan.
"Ku kira semua ini akan berakhir jika aku benar-benar mengakhirinya". Tidak pernah ada yang berakhir selama dunia ini masih ada, bahkan mungkin saat dunia ini berakhirpun semuanya tidak benar-benar berakhir. Aku bahkan tidak tau apa yang aku tulis hari ini. Benar - benar di luar akal sehatku.
Aku sudah terlalu lama sendirian. Mengatasi apa yang bisa aku atasi sendirian. Melangkah sendirian. Berfikir sendirian. Ketakutan sendirian. Bersedih sendirian. Aku sendirian. Aku sendirian, sendiri. Sampai akhirpun aku akan selalu sendiri.
Aku baik - baik saja. Hanya perlu tertawa dan berusaha ceria, aku akan baik-baik saja. Selama tidak ada yang tahu. Tidak, semua tidak boleh tahu. Tidak akan ada dan tidak boleh ada simpati untuk aku.
Maka berjuanglah.
Comments
Post a Comment